Dalam hatiku terbentuk sebuah ruangan lusuh
Ruangan yang pengap, gelap, dan penuh dengan tangis tanpa jejak
Setiap bulan penuh, ruangan itu selalu terbuka pintunya
Menemani kelam nyawaku
Suatu hari, ruangan lusuh itu menyempit
Menyambut kedatangan sesosok pengemis tua
Pengemis dengan badan tak terurus dan mata yang menyipit seakan ingin menelanku
Aku terperanjat, berusaha menjauhkan pengemis itu dari ruangan lusuhku
Kupikir, pengemis itu menyakitkanku dengan kedatangannya
Namun..
Pengemis tua itu diam disana
Mengusap ruangan lusuhku dengan tangisnya
Merapihkan ruangan lusuhku dengan lembutnya
Menyibak kelam ruangan lusuhku
Lama dia melakukan itu semua dengan giatnya
Melupakan penyakit tuanya yang menggerogoti tubuhnya
Dan kusadari, dialah sosok lelaki yang mencintai aku
Dia menyayangi aku tanpa keluhan setitikpun
Dia menghapus ruangan lusuhku yang merupakan jeritan hatiku
Dia menentramkan aku
Dia ada untukku
Dan aku ada untuknya
Karena dialah aku bersinar, menyukai kehidupanku teramat sangat
Dia bukanlah pengemis tua seperti yang kulihat awal tampaknya
Dialah abadiku
Dialah cahayaku
Dialah cintaku
..
Recent Comments